DO KYUNGSOO`S WIFE

Foto saya
Metro, Lampung, Indonesia
Welcome to my blog^^

Kamis, 17 Mei 2012

FF // Why I like you // G // Chaptered // part 1

Author :      EunHaeMi  / Fatmawati eka putri

Facebook : Fadhma pudtryii

Twitter :     @OrdHaeGirl

Main cast :  Fatmawati Eka Putri a.k.a Park Hie Mi
                      Lee Donghae a.k.a Donghae

Sub Cast :    you can found it arround the story ^^

Genre :         Tentukan menurut pendapat kalian masing2 :)

Rate :          G  

Words :       19.528

Disclaimer :  Fanfict ini asli kerja keras otak author untuk berfikir. Segala yang berhubungan dengan Fanfict ini adalah asli milik author, sedangkan Cast adalah milik Allah SWT. Maaf bila ada kesamaan atau yang menyerupainya.. Author hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan~

Recomended song :     Super Junior – Why I like you &  CN BLUE – Love girl

Note :  Siapkan minyak kayu putih atau balsem deh buat pijet2 kepala, karena FF saya ini sangat sangat sangat tidak layak untuk di baca wkwk!! Banyak typo bertebaran di mana2!! DONT COPAS! NO COPAS!! DAN JANGAN JADI SILENT READER!! SAYA TIDAK SUKA!! DI SINI SANGAT DI WAJIBKAN MENINGGALKAN JEJAK LIKE ATAUPUN COMMENT! Wk maaf caps jebol~





~XXX~




FF “Why I like you”


~ I want to love you with a simple ... like the words I had spoken to the fire that makes wood ash ... I want to love you with a simple ... such signals could not be sent to the rain cloud that makes it no more ~



*Hie Mi POV


    Namja itu lewat menelusuri koridor sekolah yang berada tepat di depan kelasku. Aku terkesiap menatap wajah tampannya. Angan-angan isengku melayang entah kemana, tapi yang jelas otakku sedang memikirkan namja itu. Memikirkan apa? Memikirkan untuk jadi yeojachingunya tentunya! Tapi, aisshh.. itu mungkin hanya mimpi. Ya! Bangunlaah Hie Mi kau terlalu bermimpi!
    Seketika lamunanku buyar ketika mendapati namja itu berdiri di pintu kelasku  sambil melambaikan tangannya dengan senyum manis mengembang di pipinya. Detak jantungku makin tak karuan kini. Aliran darahku mengalir begitu cepat, pipiku memanas dan keringat mulai bercucuran membasahiku. Aissh! Aku membalas lambaian dan senyuman namja itu.
    Dengan langkah coolnya namja itu memasuki kelasku, dan berjalan menuju ke arahku. Aku semakin tak karuan di buatnya. Eh, tapi tunggu dulu.. apa-apaan ini?! namja itu tadi bukan melambai dan tersenyum padaku, tapi pada Yoon Hee, yeojachingunya. Aigoo~ aku menutup wajahku dengan buku pelajaran tebal yang berada di mejaku ini. Semburat merah tergambar jelas di pipiku kini. Hyaa! Eomma aku maluuu!!
    “haha.. Kau terlalu berharap Hie Mi-ah..” suara tawa seorang namja terdengar jelas di telingaku. Ia membuka penutup wajahku dan mendapati wajahku yang memerah karena kejadian tadi. “haha lihat wajahmu Hie Mi-ah!! memerah seperti tomat busuk..” tawa namja itu lagi. Aissh.. habislah aku hari ini karena namja babo ini mendapatiku menahan malu seperti ini. Dasar Lee Donghae!.
    Aku mengernyitkan bibirku. Menatap namja di hadapanku ini dengan tatapan kesal. Bisanya ia tertawa di atas penderitaanku ini! awas kau Lee Donghae, ikan busuk! ~
    “Gwaenchana Hie Mi-ah?” Tanya Donghae sambil mengacak rambutku pelan. Aku membuang wajahku, menatap ke arah dimana namja yang sempat membuatku menahan malu tadi berada. Aku melihatnya! Melihatnya tengah bermesraan dengan yeojachingunya, Yoon Hee. Aissh.. pemandangan yang mereka suguhkan benar-benar membuat hatiku memanas. Ingin rasanya aku berteriak menghentikan adegan yang mereka suguhkan itu! Namun apalah daya, aku bukan siapa-siapanya Lee Hyuk Jae! BUKAN SIAPA-SIAPANYA! Aaah! Aku menjambak frustasi rambutku. Bisa-bisanya aku menyukai namja yang jelas-jelas sudah memiliki yeojachingu itu. Huh!
    “Lama-lama di sini bisa membuatku gila..” cibirku, lalu beranjak pergi dari kelasku yang di penuhi hawa panas ini. Lagi-lagi aku merasakanya. Merasakan ulu hatiku meradang karena melihat Eunhyuk dan Yoon Hee tengah berduaan.
    Aku memang menyukainya. Menyukai seorang namja bernama Lee Hyuk Jae yang lebih di kenal dengan nama Eunhyuk itu. Sudah hampir 2tahun aku menyimpan rasa ini dalam-dalam. Aku tak pernah mau mengungkapkannya walaupun hanya sekedar dalam bentuk candaan. Aku lebih senang menyimpannya sendiri, Walaupun terkadang kejadian menyakitkan seperti tadi selalu membuat ulu hatiku ini meradang.
    “kau cemburu ne? Hie Mi-ah?” Donghae menggodaku sambil memainkan alisnya. Ia menatapku sebentar lalu mulai tertawa lagi.
    “teruskan saja tertawamu itu, hingga nanti kantung tertawamu akan rusak. Dan kau takkan bisa lagi tertawa!” aku meninggalkanya yang tengah tertawa saat itu. Ia menatapku, lalu mengehentikan tawanya.
    “ya! Kau tega sekali pada sahabatmu ini..” Rengeknya padaku. Ia menarik pergelangan tanganku kini. Aku menoleh ke arahnya, lalu tersenyum jahil. “ini tidak lucu Hie Mi-ah!”.
    “aku tidak mengatakan ini lucu. Ya! kau sehatkan Donghae-ah?” aku mengodanya kali ini. Lee Donghae! Sekarang giliranmu merasakan pembalasanku~ kkk~ xD
    “kau tak lihat, aku masih tampan seperti ini?”
    “dih! Kau tampan? Cih! Ketampananmu bahkan tidak ada apa-apanya jika di bandingkan dengan Kim Seonsaengnim..” cibirku lagi. Kali ini sepertinya aku berhasil membuatnya kesal. ya! Tinggal menunggu hitungan waktu saja dia berceloteh riang di dekatku..
1.... 2…. 3…. 4…. eh? Tumben namja ini tidak berceloteh jika aku membandingkannya dengan Kim Seonsaengnim. Aku menoleh ke arahnya. Omonaa!! Namja ini ternyata sedang mendengarkan musik dengan headset yang tersalur dari Iphonenya. Lagi-lagi aku gagal membuatnya kesal! hyaa!! Aku melangkah kesal menuju kantin yang tak jauh dari tempatku berdiri tadi.



--------------------------------------------------------




    BRAK! Tanpa sadar aku menabrak seseorang namja yang tengah berjalan di hadapanku sambil membawa beberapa tumpuk buku yang tingginya menutupi wajahnya itu. Tumpukan buku yang tadi di bawa namja itu pun berserakan kemana-mana. Dengan segera aku membantu membereskannya sebelum ada Seonsaengnim yang tau kejadian ini.
    “jeongmal mianhae..” lirihku saat menatap namja di hadapanku ini. Namja itu mengangguk lalu tersenyum. Ia beranjak pergi, namun reflek tangan mungilku ini menahannya. Dia menoleh.
    “waeyo?” tanyanya padaku.
    “sepertinya aku pernah melihatmu sebelumnya, kau murid kelas Sastra kan? Kalau tidak salah namamu Cho Kyuhyun..”
    “ah ne, Cho Kyuhyun imnida. Mian, sepertinya aku harus kembali ke kelas sekarang. Sebelum Yoon Seonsaengnim mencariku. Sampai berjumpa lagi..” namja yang bernama Kyuhyun itu melangkah dengan tergesa-gesa sambil membawa beberapa buku yang tertumpuk di hadapannya. Aku tertawa kecil melihat tingkahnya. Setelah di fikir-fikir namja itu tampan juga. Hyaa!! Apa-apaan kau ini Hie Mi? kau baru mengenalnya!!!
    Aku menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. Mencoba mengatur detakan jantungku yang mulai tak karuan ini. Aku jadi teringat akan sesuatu, nama namja tadi Cho Kyuhyun kan? *berfikir slow motion* ya! Aku baru ingat. Ternyata Cho Kyuhyun itu namjachingu sahabatku, Seung Rin. Aigoo~ babonya aku mengapa tak mengenalinya.
    Aku meneruskan langkahku lagi. Cacing di perutku ini semakin lama semakin berceloteh dengan ramai. Aigoo~ aku lapar! Someone please help me! aku sudah tak tahan! Aku mempercepat langkah kakiku. Lama-lama menahanya bisa membuatku lemas. Bayangkan saja dari tadi pagi aku belum makan sesuapun.
    BRAK! Lagi-lagi kesialan menimpaku. Kali ini apa lagi?!!
    “kau ini punya mata tidak ha?!” bentakku padanya. Aku terbangun dan membersihkan rokku yang kotor. Aku menatap lekat orang yang menabrakku. Deg! Jantungku tak karuan di buatnya. Orang itu menatapku dengan geram. lalu menarik tanganku menuju ke sebuah ruangan.



---------------------------------------------



*Lee Donghae POV



    Eh, kemana yeoja itu? Baru saja aku mendengarkan musik sebentar tapi di sudah menghilang. Aku mengedarkan pandanganku menuju ke penjuru kelas ini,  tapi tetap saja yang ku cari tak ada. Aiss! Yeoja itu benar-benar menyebalkan! Senang sekali dia menghilang begitu saja.
    Akhirnya aku memutuskan untuk mencari yeoja menyebalkan itu. Entah dimana yang penting aku menemukannya. Aku takut jika dia bunuh diri gara-gara melihat Eunhyuk dan Hee Rin berduaan seperti itu. Ah! yeoja itu terlalu sensitif. Aku paham sifatnya. Dia memang terlihat berani dan menyebalkan , tapi sebenarnya dia yeoja yang lemah. Dan biasanya jika sakit hati seperti ini dia lebih mudah emosi. Ckck -___-
    Aku melangkahkan kakiku menyusuri sekolahku ini. mengedarkan pandanganku ke setiap ruangan kelas dan lorong-lorong yang ku lewati. Aiss! Susah sekali mencari yeoja itu.
    Tiba-tiba pandanganku terhenti ketika melihat Seung Rin. Tanpa basa-basi aku langsung menghampirinya yang saat itu tengah mengobrol dengan Yoon Hee.
    “annyeong, Seung Rin-ah. apa kau melihat Hie Mi?” ucapku yang membuatnya terkejut. Dia menatapku dengan tatapan kesal.
    “ya! Bisakah kau tidak mengagetkanku? Ha! Donghae-ah!!!” serunya padaku. Matanya yang sipit menatapku tajam. Aiss!
     “Miiiaaaaaaannnn!! Aku tak bermaksud mengagetkanmu. Sekarang jawab, kau melihat Hie Mi atau tidak? Aku sudah tak punya banyak waktu lagi.”
    “aku tak lihat.” Jawab Seung Rin yang diikuti anggukan oleh Yoon Hee.
    “aiss! Kau kan sahabatnya?!”
    “aku memang sahabatnya, tapi aku tak mungkin tau semua kegiatannya. Kau ini lama-lama menyebalkan!” Seung Rin menatapku lalu bergegas pergi.
Ya! Dasar yeoja. Gampang sekali marah.
    Aku menggerutu di sepanjang jalan. Harus kemana lagi aku mencari yeoja babo itu. Menyusahkan saja!



-------------------------------------------------



*Author POV



    Yeoja itu meringis kesakitan ketika bahunya menghantam tembok dengan keras. Di peganginya bahunya itu.  Jelas terasa sakit. Yeoja itu mencoba berdiri tegak. Namun lagi-lagi namja itu mendorongnya. Kali ini lebih keras. Yeoja itu jatuh terduduk. Di sendernya tembok itu sebagai penompang tubuhnya.
“minggir kau namja babo! aku muak melihatmu!” pekik yeoja itu sambil berusaha berdiri. Sorotan matanya begitu tajam.
“aku tak akan melepaskanmu sebelum kau menjelaskan apa hubunganmu dengan Lee Donghae!!” bentak namja itu keras. Yeoja tadi menunduk. Mengatur nafasnya yang  terengah-engah. Di dongkakan kepalanya lagi dan di tatapnya namja di hadapannya itu.
“harus ku bilang berapa kali lagi? Ha!! Kim Jong Hee??!! Aku dan dia hanya sebatas sahabat baik. Lagipula tak penting kau mengetahuinya!” balas yeoja itu. Keringat mulai membasahi tubuh yeoja itu. Dia gemetar.
“ini sangat penting bagiku. Karna aku.. aku..” namja ini menghentikan kata-katanya. Di tariknya nafas dalam-dalam dan di hembuskannya perlahan. “aku.. aku..” lagi-lagi namja ini menghentikan kata-katanya. Membuat yeoja itu geram dan akhirnya melayangkan pukulan ke wajah namja ini.
“bicara saja kau belum lancar!!” cibir yeoja itu yang di balas tamparan kasar dari namja ini. Yeoja itu menyeka darah segar yang mengalir di ujung bibirnya. Ia menatap nanar namja di hadapannya ini. Matanya nampak berair. Namun dengan segera ia menghapusnya.
“Kau harus tau aku mencintaimu Hie Mi-ah!! dan aku tak suka kau dekat dengan Lee Donghae!!” bentak namja ini lagi. Nada bicaranya tinggi dan sorot matanya menatap yeoja itu begitu tajam.
“Cih! persetan kata-kata cintamu itu!! Aku tak butuh!! Ini hidupku! Kau tak berhak mengaturku!!” yeoja itu bangkit dan bersiap meninggalakan ruangan yang di penuhi debu dan barang-barang sekolah yang sudah tak terpakai itu. Di liriknya namja ini dengan tatapan sinis.  “dan satu hal lagi yang harus kau ketahui, kau itu PENGHANCUR!! Aku sangat MEMBENCIMU!! Camkan itu!!..” buliran air mata jatuh dari pelupuk mata yeoja itu. Ia berlari. Meninggalakan ruangan dan juga namja ini.
“mianhae Hie Mi-ah.. aku memang tak pantas untukmu..” lirih namja ini. di tendangnya meja yang menumpuk di ruangan ini hingga menimbulkan suara yang gaduh. “ARGGHHH!!!” namja ini menjambak frustasi rambutnya. Ia tak habis fikir kenapa emosinya bisa memuncak tadi. Padahal awalnya dia hanya ingin menanyakannya dengan baik-baik.
Wajar saja jika sekarang yeoja itu menangis. Itu semua juga salahnya. Kenapa dia harus mengatakan seperti itu. Harusnya ia sudah tau apa jawaban yeoja itu tentang dirinya. Yeoja itu tak mungkin menganggapnya seorang teman setelah kejadian kelam yang merenggut nyawa dongsaengnya itu.
Namja ini menarik nafasnya dalam. Terasa berat dan sesak.  Di pegangnya pipinya yang tadi terkena pukulan tangan yeoja itu. Terasa sakit. Ia tersenyum. Setidaknya ia mendapatkan kenang-kenangan dari yeoja itu.



---------------------------------------------------------




*Hie Mi POV



    Sialan! Lagi-lagi namja sinting itu! Mau apa sih dia ha?!! Dia selalu mengganggu kehidupanku selama ini. Aiss!! apa belum puas dia sudah membuat dongsaengku menderita?! Apa belum puas dia sudah membuat dongsaengku harus menghadap tuhan terlebih dahulu?! Apa di belum puas menghancurkan keluargaku?! Hah!
    Aku membanting keras pintu kelasku dan berlari menghampiri bangku-ku, ku benamkan wajahku ke dalam lipatan tanganku. Bertemu dengannya membuat hariku bertambah buruk. ARGH! Aku melempar beberapa tumpuk kertas yang berada di sampingku ini. kertas-kertas bekas berhamburan di mana-mana. Lihat! Kelasku kotor!.
    Aku makin frustasi! Buliran air mata semakin deras mengalir. Bertemu namja itu, sama saja membuatku harus memutar memory kelam tentang dongsaengku, Hee Rin. Fiuh! Aku kembali mengingatnya, raut wajahnya, lekukan senyumnya, dan ketika ajal menjemputnya. Semua masih ku ingat dengan jelas! Aiss!! Tuhan.. ini semua tak adil!! kenapa kau renggut kebahagianku? Kenapaaa!!!
    Aku masih terisak. Bahkan isakanku makin keras kini. Aku tak peduli dengan apa yang ada di sekelilingku. Yang jelas ini terasa sakit bahkan sangat sakit daripada kecemburuanku pada Eunhyuk dan Yoon Hee.
“Hee Rin-ah, eonni merindukanmu.. kau tau? Hidupku terasa tak berarti tanpamu. Aku tak memiliki semangat hidup lagi..” lirihku di sela-sela tangisku ini. aku benar-benar terpuruk semenjak kehilangannya, 5bulan lalu. Kecelakaan itu yang harus membuatnya meninggalkanku terlebih dahulu.
Pasti kalian berfikir, apa hubungannya kecelakaan itu dengan namja bernama Kim Jong Hee tadi?? Biar ku perjelas.. dongsaengku dulu sangat menyukai Kim Jong Hee. Tapi dia tak pernah mau menunjukannya, karna dia sangat lah pemalu. Dia bahkan tak pernah menceritakan segalanya padaku. Tapi hari itu, dia menceritakan padaku kalau dia sedang merasakan apa yang dinamakan sakit hati. Dia menangis dan matanya begitu sembab. Dia mengatakan kalau pada malam itu Jong Hee telah memintanya untuk menjadi yeoja chingunya. Tentu saja dongsaengku tidak berfikir dua kali, karna memang ia sangat menyukai Jong Hee. Tapi kebahagiaanya hanya sebentar, ketika Jong Hee mengajaknya berkencan tapi justru malah Jong Hee mencium yeoja lain di depan matanya, dan Jong Hee yang menyadari itu bukannya meminta maaf tapi justru malah melakukan hal yang lebih membuat dongsaengku terluka. Semenjak kejadian itu, Hee Rin jadi lebih senang menyendiri, jarang tersenyum, susah makan, susah di bujuk dan satu lagi dia lebih senang mengunci dirinya di kamar. Dan aku tak pernah tau apa yang ia lakukan di sana. Aku menangis melihatnya seperti itu. Aku merasa telah gagal menjadi seorang eonni untuknya.
Dan kejadian itu pun terjadi, di saat aku tengah berpergian untuk mengurus tugas sekolahku di rumah Seung Rin, ternyata Hee Rin pergi dari rumah tanpa sepengetahuanku. Aku sudah mencarinya kemana-mana, namun ia tak ku temukan juga. Hingga akhirnya, aku menemukan kerumunan orang-orang di pinggir jalan. Aku menghampirinya dan mendapati kerumunan orang itu melingkari sesosok tubuh manusia yang sudah tak berdaya. Aku memperhatikan sosok mayat itu. Dan begitu terkejutnya aku saat menyadari bahwa mayat itu adalah dongsaengku, Hee Rin. Aku menangis dan memeluknya erat. Darah segar mengalir dari kepala dan hidungnya. Aku masih dapat merasakan detak jatungnya. Dengan segera aku menyuruh orang-orang di situ memanggil ambulan. Tapi sayang, tuhan berkehendak lain. Dongsaengku meninggal sebelum di bawa ke rumah sakit. Aku sangat menyesal atas kejadiaan ini. dan sampai  sekarang aku belum bisa melupakan kejadian ini yang membuatku sangat membenci Jong Hee!!
    Aku menghela nafasku. Rasanya sakit. Sesak! Memenuhi paru-paruku.



-------------------------------------------------------



    Tiba-tiba aku merasakan seseorang merangkul pundakku. Rasanya hangat. Aku mendongkakan kepalaku dan menatap lekat orang itu. Lee Donghae?! Aiss..
“kemana saja kau tadi yeoja babo? Kau tau, aku lelah mencarimu!” adunya padaku. Aku tersenyum tipis, lalu menghapus bekas airmata yang sedari tadi mengalir. Aku menatapnya dan menyendarkan kepalaku di pundaknya. “kau habis menangis? Waeyo?” tanyanya, sehabis melihatku menghapus air mataku.
“aniya Donghae-ah…” elakku. Dia menatapku tajam. Mendekatkan wajahnya ke arahku. Aku memejamkan mataku.
 “Hahaha.. wajahmu terlihat lucu jika matamu terpejam..”
“ini tidak lucu!” aku mengerucutkan bibirku. Dia mecubit pipiku gemas. Lalu tertawa.
“haha mian.. sekarang ceritakan padaku kenapa kau menangis! Aku ini sahabatmu..” paksanya padaku. Yah, sebenarnya aku malas tapi mau bagaimana lagi. Aku tak sanggup menahannya lagi.
“biklaah. Aku tadi bertemu dengan Jong Hee. Kau tau? Namja sialan itu!!”
“lalu?”
“dan dia membawaku ke gudang. Di sana dia mengatakan kalau dia mencintaiku. Haha! Kata-kata setan itu keluar lagi! Aku bilang padanya kalau aku membencinya…” jelasku, dia menatapku dengan tatapan aneh. Lalu memegang ujung bibirku yang masih terdapat sedikit darah.
“Haha aku berani taruhan wajahnya pasti seperti setan yang kehilangan tanduknya! Oh iya, bibirmu berdarah.. apa dia melukaimu?” Donghae mengepalkan tangannya. Menatap lurus ke arah papan tulis.
“ah.. ini tadi aku terbentur pintu..” elakku sembari memalingkan wajahku ke arah lain. Dia memegang daguku dan menatapku dalam.
“kau berbohong!” ucapnya. Aku menundukan wajahku, aku tak tau apa yang harus ku katakan.


------------------------------------------------------




*Lee donghae POV



    Aku mendengar isakan tangis dari dalam kelas. Isakannya terdengar sangat keras. Ah! aku jadi penasaran. Akhirnya aku memutuskan untuk masuk ke kelas dan melihatnya. Jantungku sempat berdebar, namun setelah aku melihat siapa yang menangis. Jantungku kembali normal. Ya! Ternyata dia Hie Mi. astaga! Dia di sini rupanya. Tapi tunggu dulu? Dia menangis.. aku memberanikan diri mendekatinya dan merangkul pundaknya.
    Dia mendongkakan kepalanya menatapku. Dia tersenyum tipis. Tapi tunggu dulu, dia menghapus air matanya. Ah! aku jadi makin penasaran. Ada apa dengannya sebenarnya?
“kemana saja kau tadi yeoja babo? Kau tau, aku lelah mencarimu!” ucapku padanya. Dia menatapku dan menyendarkan kepalanya di pundakku. “kau habis menangis? Waeyo?” tanyaku, dia menatapku seusai menghapus bekas airmatanya.
“aniya Donghae-ah…” elaknya. aku menatapnya tajam. Mendekatkan wajahku ke arahnya. Dia memejamkan matanya.
 “Hahaha.. wajahmu terlihat lucu jika matamu terpejam..”
“ini tidak lucu!” dia mengerucutkan bibirnya. aku mecubit pipinya gemas. Lalu tertawa.
“haha mian.. sekarang ceritakan padakuu kenapa kau menangis! Aku ini sahabatmu..” paksaku padanya.
“biklaah. Aku tadi bertemu dengan Jong Hee. Kau tau? Namja sialan itu!!”
“lalu?”
“dan dia membawaku ke gudang. Di sana dia mengatakan kalau dia mencintaiku. Haha! Kata-kata setan itu keluar lagi! Aku bilang padanya kalau aku membencinya…” jelasnya. Aku memperhatikan setiap lekukan wajahnya. Eh tapi apa itu, di ujung bibirnya terdapat sedikit darah. Aku menatapnya lekat. Pasti namja sialan itu menyakitinya! 
“Haha aku berani taruhan wajahnya pasti seperti setan yang kehilangan tanduknya! Oh iya, bibirmu berdarah.. apa dia melukaimu?” aku mengepalkan tanganku. Menatap lurus ke arah papan tulis. Beraninnya Jong Hee melukai sahabatku. Aku tak akan tinggal diam, melihatnya di perlakukan seperti itu.
“ah.. ini tadi aku terbentur pintu..” elaknya, sembari memalingkan wajahnya ke arah lain.
“kau berbohong!” ucapku. Dia nampak menundukan wajahnya. Aku dapat melihat kebohongan dari matanya.  “jangan coba berbohong padaku.. aku dapat menebak kebohongan dari matamu itu. Sekarang jawab dengan jujur!! apa dia melukaimu?”. Dia megangguk lemah. Aigoo~ namja itu benar-benar keterlaluan! Senang sekali dia membuat keluarga Hie Mi mederita! Lihat saja akan ku beri balasan namja itu!
“Donghae-ah..” lirihnya padaku. Dia menatapku dengan nanar. Matanya kembali berair. Aku mengerti kali ini. aku memeluknya. Mengusap puncak kepalanya dengan sayang. Deg! Jantungku berdebar 2kali lipat dari biasanya. Ada apa ini? kenapa aku tiba-tiba merasakan seperti ini? ya tuhan.. ini rasa yang aneh!
“kyaa!! Kalian selalu saja bermesraan di tempat umum. Membuatku iri saja!” cibir Seung Rin yang baru masuk ke dalam kelas, dia duduk kursinya yang berada tepat di depan kursi yang kami duduki. Dengan cepat aku melepaskan pelukanku. Dia menghadap ke arah kami. Di lihatnya wajah Hie Mi yang habis menangis. “heh! Kau ikan busuk! Kau apakan  sahabatku ini hah?!! Kau membuatnya menangis!! Awas kau!! Ku balas kau nanti..”. Seung Rin menatapku dengan tatapan sebal. Sepertinya dia belum bisa melupakan kejadian tadi.
“apa-apaan kau ini?! datang-datang langsung memarahiku!”
“he? Kau membuat Hie Mi menangis!!”
“nuguseyo? Aku? He! Dia menangis karna Jong Hee bukan akuu!!” seruku tepat di depan Seung Rin. Mata sipitnya melotot menatapku. Aku tertawa. Haha matanya yang sipit itu tetap saja terlihat aneh kalo dia melotot.
“Hie Mi-ah, Jinjayo?” tanyanya sambil mencubit lenganku dengan keras. Aku meringis kesakitan. Dasar Seung Rin! Sepertinya kau sudah tertular virus evilnya Kyuhyun! *ditabok Sparkyu*
“ah ne Seung Rin-ah…” jawab Hie Mi dengan lemahnya. Dia mencoba menetralkan perasaan yg berkecamuk di hatinya. Aku tau itu..
“kenapa lagi dia? Cepat ceritakan padaku!!” paksa Seung Rin pada Hie Mi. aiss!! Hie Mi pun menceritakan semuanya pada Seung Rin. Yeoja bermata sipit ini mengangguk mengerti. “aiss namja babo itu benar-benar micheo!!” serunya. Aku dan Hie Mi tertawa mendengar pernyataannya barusan. Sepertinya benar saja, Cho Kyuhyun evil itu sudah meracuni otaknya. Seung Rin bukanlah yeoja pendiam yg ku kenal dulu. Dia sekarang lebih terlihat cerewet..


----------------------------------------------------


  
    Bel tanda jam pelajaran terakhir baru saja berbunyi dengan nyaring. Kami semua menjerit senang. Aku membereskan buku yg berserakan di mejaku. Setelah itu aku menghampiri Hie Mi dan mengajaknya pulang bersama. Antisipasi saja, aku takut Jong Hee mengganggunya lagi.
    “Hie Mi-ah?” tegurku.
    “ah, ne?” jawabnya singkat. Matanya tak bergeming sedikitpun dari bukunya.
    “ayo pulang..”
    “sebentar lagi Donghae-ah, aku sedang menyalin tugas..”
    Beberapa menit aku menunggunya, dia pun selesai dengan catatan di bukunya. Dia membereskan buku-bukunya dan memasukannya ke dalam tas. Dia mentapku, lalu menarik tanganku menuju luar kelas.
    “Seung Rin-ah, kau mau ikut pulang bersama kami?” tanyanya pada Seung Rin yg saat itu tengah memainkan ponselnya. Yeoja itu menggeleng pelan. “waeyo?” tanyanya lagi.
    “aku ada janji dengan evilku.. kau pulang saja duluan..”
    “oh.. yasudah kalau begitu aku duluan. Pay!” Hie Mi melambaikan tangan mungilnya ke arah Seung Rin. Begitu juga yeoja sipit itu.
    “eh, hati-hati Hie Mi-ah! kalau si ikan busuk itu mengganggumu kau bilang padaku yaa!!” teriak Seung Rin. Aku mentap yeoja sipit itu dengan sebal. Sepertinya yeoja itu dendam padaku. Aiss!
    Hie Mi terseyum mendengar ucapan Seung Rin barusan. Dia menatapku. Dan mencubit lenganku. “haha sepertinya Seung Rin membencimu..” ledeknya padaku. Aku mengacak puncak rambutnya. Kami pun tertawa. Dan melanjutkan perjalanan kami.



-----------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian adalah semangat buat saya ^^